Dalam rangka pelaksanaan Studi Tiru, DP3A Kabupaten Bombana
mengunjungi Kantor Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota
Baubau pada Hari Senin, 30 Oktober 2023.
Peserta
Studi Tiru dari DP3A Bombana ialah Kepala Bidang Data dan Informasi Gender dan
Anak, Sub Koordinator Pejabat Fungsional Pranata Komputer, Sub Koordinator
Pejabat Penyuluh Sosial dan 2 orang staf.
Agenda
Studi Tiru meliputi Tata Penyusunan/Pembuatan Profil Gender, Profil Perempuan
dan Profil Anak dan Tata Cara Pembentukan Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA)
di Tingkat Kecamatan.
Pihak DP3A
Kota Baubau menyampaikan terkait aplikasi Sistem Informasi Gender dan Anak
(SIGA) pada DP3A Kota Baubau yang merupakan Indeks Inovasi Daerah untuk Kota
Baubau dengan nilai tertinggi oleh Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia.
DP3A Kota
Bombana megapresiasi kinerja DP3A Kota Baubau terutama kelengkapan sarana
maupun administratif terkait PUSPAGA Kota Baubau mulai dari SK, layanan hingga
ruangan konsultasi.
DP3A Kota
Bombana juga mengapresiasi terkait kelengkapan Layanan Unit Pelaksana Teknis
Daerah (UPTD PPA) Kota Baubau yakni kelengkapan SK dan SOP Tim UPTD PPA,
Pekerja Ssosial, Psikolog dan Konselor Hukum.
DP3A Kab.
Bombana mengapresiasi kreativitas dari DP3A Kota Baubau terkait suasana kantor
dan kelengkapan pada masing-masing ruangan yang dinilai sangat estetik danlam
meningkatkan suasana kerja yang positif.
DP3A
Kabupaten Bombana mengapresiasi Forum Anak Kota Baubau sebagai wadah ataupun
sarana untuk memaksimalkan potensi anak di Kota Baubau.
Dinas
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Bombana mengapresiasi
penanganan kasus-kasus perempuan dan anak yang dilakukan oleh UPTD PPA Kota
Baubau yang telah memiliki konselor, psikolog dan konselor hukum.
DP3A
Kabupaten Bombana dan DP3A Kota Baubau akan bekerjasama dalam hal penyusunan
juknis-juknis kegiatan yang dapat bermanfaat dalam penanganan korban kekerasan
perempuan dan anak.
DP3A
Kabupaten Bombana juga berbagi pengalaman mereka terkait penanganan kasus-kasus
kekerasan anak dan meminta masukan dari DP3A Kota Baubau terkait alur
penanganan kasus yang melibatkan Kabupaten atau Provinsi lain terutama rujukan
ke Propinsi.
DP3A Kota Baubau berbagi terkait pemanfaatan dana CSR berupa sarana bermain anak yang baru saja dibangun di Kotamara Baubau, DP3A Kota Baubau juga berencana menyusun SK Pengelola Saran Bermain Anak. Sarana bermain anak ini diharapkan dapat mendukung Kota Baubau sebagai Kota Layak Anak (KLA) yang diharapkan Tahun 2024 sudah dapat menerima penghargaan pada salah satu kategori KLA. Namun demikian, DP3A Kota Baubau menyampaikan bahwa penghargaan bukanlah hal utama akan tetapi saat ini DP3A Kota Baubau lebih berfokus dalam pembangunan sistem sebagai dasar fondasi menuju KLA.
Kepala DP3A Kota Baubau menyampaikan bahwa sejalan dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI yang telah mendukung penanganan stunting yang merupakan 8 prioritas program utama Presiden RI dan juga sudah diimplementasikan kedalam 8 fokus pembangunan Pj. Walikota Baubau, DP3A Kota Baubau akan melaksanakan workshop stunting yang diperuntukkan bagi orang tua dan anak yang berseiko stunting
Sebagai akhir pertemuan, DP3A Kota Baubau akan memberikan draf dokumen perjanjian kerjasama Kota Baubau dengan beberapa OPD dan Instansi Vertikal sebagai bahan referensi bagi DP3A Kabupaten Bombana.