DP3A KOTA BAUBAU GELAR WORKSHOP KELUARGA DALAM PENCEGAHAN STUNTING

Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Baubau melaksanakan Workshop Keluarga dalam Pencegahan Stunting  melalui Kegiatan Penyediaan Layanan Komprehensif bagi Keluarga dalam Mewujudkan Kesetaraan Gender (KG) dan Perlindungan Anak Tingkat Kota Baubau Tahun 2023. Workshop ini dilaksanakan selama dua 2 (dua) hari mulai Tanggal 12 – 13 Desember 2023 bertempat di Aula DP3A Kota Baubau.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Baubau, Bapak Abdul Rahman, S.Pd., M.Si dalam sambutannya menyampaikan bahwa masalah penanganan stunting masuk dalam 8 Urusan Prioritas Daerah Kota Baubau sebab hal ini menyangkut generasi masa depan bangsa. Generasi emas harus diisi dengan anak-anak yang sehat dan kuat. Kasus stunting dapat menyebabkan penurunan kapasitas otak, hal ini jika tidak diantisipasi oleh Pemerintah maka kedepannya pada Tahun 2045 Indonesia akan diisi oleh generasi yang stunting.

DP3A Kota Baubau sendiri focus menitikberatkan urusan pencegahan stunting melalui 4 wadah yakni Puskesmas Ramah Anak, Kelurahan Ramah Anak, PUSPAGA dan Forum Anak. Keempat wadah ini dapat berperan aktif sebagai sarana edukasi, pelopor dan pelapor terkait kasus penanganan stunting.

Penyebab stunting dapat disebabkan oleh banyak hal yaitu, masalah keterbatasan ekonomi dan perilaku orang tua yang masih minim pengetahuan akan bahaya stunting, selain itu, sumber daya manusia pendamping anak stunting juga masih rendah sehingga perlu dilakukan banyak pembekalan.

Dokter Spesialis Anak, Ibu dr. Yuniarty Arif, Sp.A menyampaikan dalam materinya terkait peran keluarga dalam pencegahan stunting. Menurut beliau, Ibu yang sehat akan melahirkan bayi yang sehat pula, oleh karena itu perlu bagi calon ibu untuk mempersiapkan kehamilannya dengan sebaik-baiknya, terutama menjaga asupan gizi juga edukasi tentang ASI eksklusif.

Baru baru ini ditemukan kasus HIV reaktif pada anak SMA usia 17 Tahun di Kota Baubau, berkaitan dengan stunting, perlu adanya pengawasan orang tua terkait lingkungan pertemanan anak dan bahaya seks bebas karena banyak kasus anak stunting terjadi diakibatkan usia Ibu yang masih sangat muda.

Pihak dari Dinas Kesehatan Kota Baubau, Bapak Drs. Djainuddin Ishak, A.Pt., M.Si menyampaikan pentingnya bagi calon orang tua untuk merencanakan masa kehamilan. Kurangnya asupan gizi pada anak pada usia 1000 hari pertama kehamilan dapat menyebabkan stunting. Usia 1000 hari yang dimaksud ialah semenjak bayi masih didalam kandungan. Ciri dari anak stunting yaitu diantaranya memiliki berat badan pada saat lahir kuarng dari 2,5 Kg dan panjang bayi kurang dari 48 cm. Dalam 3 Tahun terakhir, Kota Baubau hanya mampu mengintervensi  angka stunting sebesar 0,7%.

Psikolog Klinis PUSPAGA, Ibu Wa Ode Indah Febriana, S.S., M.Hum juga menambahkan  bahwa hingga saat ini di Tahun 2023 terdapat 19 kasus dispensasi nikah, yakni pada usia anak. Hal ini tentu mengkhawatirkan sebab anak akan rawan mengalami stunting disebabkan usia ibu yang masih sangat muda.